Cari Blog Ini

Kamis, 12 Januari 2012

Nibung

Pohon Nibung (Oncosperma tigillarium) adalah tanaman sejenis palma (palem) yang tumbuh di Asia Tenggara termasuk hampir di seluruh wilayah Indonesia. Nibung (Oncosperma tigillarium) termasuk kelompok Palem yang biasanya tumbuh liar, tumbuh berumpun seperti bambu. Satu Palem Nibung memiliki 5-30 anakan. Tinggi batang/pohon Nibung dapat mencapai 30 meter, lurus dan berduri, garis tengah batang sekitar 20 cm. Batang dan daunnya terlindungi oleh duri keras panjang berwarna hitam.
Daunnya tersusun majemuk menyirip tunggal (pinnatus) hampir mirip daun kelapa ujungnya agak melengkung dan anak-anak daun menunduk sehingga tajuknya nampak indah. Warna tangkai perbungaan kuning cerah.
Bunga pohon Nibung berbentuk tandan seperti mayang kelapa yang menggantung, warna bulir kuning keunguan. Dalam setiap mayang ada 2 jenis bunga, bunga jantan dan bunga betina. Umumnya 1 bunga betina diapit oleh 2 bunga jantan. Seludang pembungkus perbungaannya juga berduri. Buahnya bundar, berbiji satu permukaan halus warna ungu gelap.
Pohon Nibung dimanfaatkan mulai dari batang, buah hingga daunnya. Batang Nibung dapat digunakan untuk bahan bangunan (lantai, pipa untuk saluran air dan sebagainya), dan tongkat. Daun untuk atap rumah dan anyaman keranjang.
Baik batang maupun daun pohon ini memiliki daya tahan yang lama dan tidak mudah lapuk meskipun terendam dalam air payau. Bahkan salah satu temuan arkeolog menyebutkan bahwa batang Nibung telah dipergunakan sebagai bahan bangunan di lahan gambut oleh masyarakat Jambi sejak abad kesebelas.
Bunganya dapat dimanfaatkan untuk mengharumkan beras. Umbut dan kuncup bunga Nibung dapat dibuat sayur serta buahnya dapat pula dipakai sebagai teman makan sirih pengganti pinang. Duri Nibung yang disebut “pating” dipakai sebagai paku bangunan sesaji dalam upacara adat.
Sebagaimana rumbia (Metroxylon spp.), batang pohon nipah menjalar di tanah, membentuk rimpang yang terendam oleh lumpur. Hanya roset daunnya yang muncul di atas tanah, sehingga nipah nampak seolah-olah tak berbatang. Akar serabutnya dapat mencapai panjang 13 m. Karena perakaran nipah ini hanya terletak dalam lumpur yang sifatnya labil maka rumpun-rumpun nipah dapat dihanyutkan oleh air sampai ke laut. Nipah tumbuh di bagian belakang hutan bakau, terutama di dekat aliran sungai yang memasok lumpur ke pesisir. Palma ini dapat tumbuh di wilayah yang berair agak tawar, sepanjang masih terpengaruh pasang-surut air laut yang mengantarkan buah-buahnya yang mengapung. Di tempat-tempat yang sesuai, tegakan nipah membentuk jalur lebar tak terputus di belakang lapisan hutan bakau, kurang lebih sejajar dengan garis pantai. Nipah mampu bertahan hidup di atas lahan yang agak kering atau yang kering sementara air surut. Palma ini umum ditemukan di sepanjang garis pesisir Samudera Hindia hingga Samudera Pasifik, khususnya di antara Bangladesh hingga pulau-pulau di Pasifik. Nipah termasuk jenis tumbuhan yang terancam punah di Singapura.
Daun nipah yang telah tua banyak dimanfaatkan secara tradisional untuk membuat atap rumah yang daya tahannya mencapai 3-5 tahun. Daun nipah yang masih muda mirip janur kelapa, dapat dianyam untuk membuat dinding rumah yang disebut kajang. Daun nipah juga dapat dianyam untuk membuat tikar, tas, topi dan aneka keranjang anyaman. Di Sumatra, pada masa silam daun nipah yang muda (dinamai pucuk) dijadikan daun rokok --yaitu lembaran pembungkus untuk melinting tembakau-- setelah dikelupas kulit arinya yang tipis, dijemur kering, dikelantang untuk memutihkannya dan kemudian dipotong-potong sesuai ukuran rokok.[1] Beberapa naskah lama Nusantara juga menggunakan daun nipah sebagai alas tulis, bukannya daun lontar.
Tangkai daun dan pelepah nipah dapat digunakan sebagai bahan kayu bakar yang baik. Pelepah daun nipah juga mengandung selulosa yang bisa dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan pulp (bubur kertas). Lidinya dapat digunakan untuk sapu, bahan anyam-anyaman dan tali.
Nipah dapat pula disadap niranya, yakni cairan manis yang diperoleh dari tandan bunga yang belum mekar. Nira yang dikeringkan dengan dimasak dipasarkan sebagai gula nipah (palm sugar). Dari hasil oksidasi gula nipah dapat dihasilkan cuka. Di Pulau Rote dan Sawu, Nusa Tenggara Timur, nira nipah diberikan ke ternak babi di musim kemarau. Konon, hal ini bisa memberikan rasa manis pada daging babi.
Di Filipina dan juga di Papua, nira ini diperam untuk menghasilkan semacam tuak yang dinamakan tuba (dalam bahasa Filipina). Fermentasi lebih lanjut dari tuba akan menghasilkan cuka. Di Malaysia, nira nipah dibuat sebagai bahan baku etanol yang dapat dijadikan bahan bakar nabati pengganti bahan bakar minyak bumi. Etanol yang dapat dihasilkan adalah sekitar 11.000 liter/ha/tahun, jauh lebih unggul dibandingkan kelapa sawit (5.000 liter/ha/tahun).
Umbut nipah dan buah yang muda dapat dimakan. Biji buah nipah yang muda, yang disebut tembatuk, mirip dengan kolang-kaling (buah atep), dan juga diberi nama attap chee ("chee" berarti "biji" menurut dialek China tertentu). Sedangkan buah yang sudah tua bisa ditumbuk untuk dijadikan tepung. Di Kalimantan arang dari akar nipah digunakan untuk obat sakit gigi dan sakit kepala.
Hutan bakau atau disebut juga hutan mangrove adalah hutan yang tumbuh di atas rawa-rawa berair payau yang terletak pada garis pantai dan dipengaruhi oleh pasang-surut air laut. Hutan ini tumbuh khususnya di tempat-tempat di mana terjadi pelumpuran dan akumulasi bahan organik. Baik di teluk-teluk yang terlindung dari gempuran ombak, maupun di sekitar muara sungai di mana air melambat dan mengendapkan lumpur yang dibawanya dari hulu.
Ekosistem hutan bakau bersifat khas, baik karena adanya pelumpuran yang mengakibatkan kurangnya aerasi tanah; salinitas tanahnya yang tinggi; serta mengalami daur penggenangan oleh pasang-surut air laut. Hanya sedikit jenis tumbuhan yang bertahan hidup di tempat semacam ini, dan jenis-jenis ini kebanyakan bersifat khas hutan bakau karena telah melewati proses adaptasi dan evolusi. Menghadapi lingkungan yang ekstrem di hutan bakau, tetumbuhan beradaptasi dengan berbagai cara. Secara fisik, kebanyakan vegetasi mangrove menumbuhkan organ khas untuk bertahan hidup. Seperti aneka bentuk akar dan kelenjar garam di daun. Namun ada pula bentuk-bentuk adaptasi fisiologis.
Pohon-pohon bakau (Rhizophora spp.), yang biasanya tumbuh di zona terluar, mengembangkan akar tunjang (stilt root) untuk bertahan dari ganasnya gelombang. Jenis-jenis api-api (Avicennia spp.) dan pidada (Sonneratia spp.) menumbuhkan akar napas (pneumatophore) yang muncul dari pekatnya lumpur untuk mengambil oksigen dari udara. Pohon kendeka (Bruguiera spp.) mempunyai akar lutut (knee root), sementara pohon-pohon nirih (Xylocarpus spp.) berakar papan yang memanjang berkelok-kelok; keduanya untuk menunjang tegaknya pohon di atas lumpur, sambil pula mendapatkan udara bagi pernapasannya. Ditambah pula kebanyakan jenis-jenis vegetasi mangrove memiliki lentisel, lubang pori pada pepagan untuk bernapas.
Untuk mengatasi salinitas yang tinggi, api-api mengeluarkan kelebihan garam melalui kelenjar di bawah daunnya. Sementara jenis yang lain, seperti Rhizophora mangle, mengembangkan sistem perakaran yang hampir tak tertembus air garam. Air yang terserap telah hampir-hampir tawar, sekitar 90-97% dari kandungan garam di air laut tak mampu melewati saringan akar ini. Garam yang sempat terkandung di tubuh tumbuhan, diakumulasikan di daun tua dan akan terbuang bersama gugurnya daun.
Pada pihak yang lain, mengingat sukarnya memperoleh air tawar, vegetasi mangrove harus berupaya mempertahankan kandungan air di dalam tubuhnya. Padahal lingkungan lautan tropika yang panas mendorong tingginya penguapan. Beberapa jenis tumbuhan hutan bakau mampu mengatur bukaan mulut daun (stomata) dan arah hadap permukaan daun di siang hari terik, sehingga mengurangi evaporasi dari daun.
Hutan mangrove yang sering kita sebut tanaman bakau memiliki fungsi ekologis sangat penting dan tidak tergantikan dengan apapun bagi kota . Hutan Mangrove terdiri dari banyak  jenis tanaman yang sangat khas karena memiliki kemampuan beradaptasi dengan kondisi daerah pesisir yang terendam air laut . Jenis vegetasi di hutan mangrove cukup beragam, namun ada beberapa jenis  vegetasi yang merupakan ciri khas dari hutan mangrove yaitu bakau (Rhizophora sp),  Api-api (Avicennia sp), Pedada (Sonneratia sp) dan Tanjang (Bruguiera sp).
Fungsi ekologis dari hutan magrove adalah mencegah terjadinya intrusi atau penyerapan air laut ke dalam air tanah. Intrusi sendiri menyebabkan air tanah menjadi payau dan tidak layak minum, padahal sebagian besar daerah di indoensia masih memanfaatkan air tanah sebagai bahan baku air minum, memasak dan kebutuhan  pokok lainnya. Air tanah yahg sudah tercemar air laut juga dapat menyebabkan korosi pada logam jika dipergunakan karena air laut mengandung garam. Selain fungsi di atas, fungsi lain hutan mangrove adalah penunjang paru-paru kota karena hutan mangrove dapat menyerap CO2 yang sangat besar dan mengeluarkan O2 yang besar pula. Hutan mangrove bisa menjadi Hutan kota yang sangat baik.
Fungsi lain dari keberadaan hutan mangrove di daerah pesisir adalah untuk mencegah abrasi atau erosi pantai. Pohon bakau, pohon api-api atau pohon tanjang yang merupakan vegetasi khas hutan mangrove memiliki batang yang kokoh dan akar yang sangat khas sehingga mampu mempertahankan garis pantai dari terjangan ombak atau gelombang.
Selain fungsi di atas masih banyak fungsi lain yang akan sangat panjang bila saya jelaskan, seperti Hutan mangrove sebagai Penyaring sampah , sebagai penyubur perairan karena hutan mangrove menghasilkan unsur hara yang bermanfaat bagi fitoplankton, Akar mangrove sebagai tempat bertelur dan berlindung berbagai habitat udang dan ikan, dan masih banyak lagi.
Rumput laut atau gulma laut merupakan salah satu sumberdaya hayati yang terdapat di wilayah pesisir dan laut. Istilah ini rancu secara botani karena dipakai untuk dua kelompok "tumbuhan" yang berbeda. Dalam bahasa Indonesia, istilah rumput laut dipakai untuk menyebut baik gulma laut dan lamun.
Yang dimaksud sebagai gulma laut adalah anggota dari kelompok vegetasi yang dikenal sebagai alga ("ganggang"). Sumberdaya ini biasanya dapat ditemui di perairan yang berasosiasi dengan keberadaan ekosistem terumbu karang. Gulma laut alam biasanya dapat hidup di atas substrat pasir dan karang mati.
Rumput laut sangat berperan penting bagi ekosistem di laut. Karena rumput laut menyediakan makanan dan prlindungan bagi ikan, duyung dan makhluk-makhluk laut lainnya. Selain itu rumput laut juga membantu mencegah erosi dasar laut.
Oleh karena itu kita budi daya rumput laut dan upaya perlindungan rumput laut sangat baik dilakukan karena selain membantu menjaga ekosistem laut juga dapat menjadi sumber makanan bagi ikan, udang, kepiting dan binatang laut lainnya yang dapat berdampak baik bagi tingkat pendapatan dan taraf hidup nelayan karena jumlah penangkapan ikan, udang dan lainnya oleh nelayan akan meningkat. Selain nelayan konsumen atau masyarakat juga akan mendapat keuntungan dari banyaknya hasil laut yang di dapat oleh nelayan. Karena itu berarti harga hasil laut yang di dapat nelayan seperti ikan dan udang akan relative murah. Dan konsumsi masyarakatpun akan terpenuhi dengan baik.
Selain rumput laut kita juga harus selalu menjaga dan melindungi hutan bakau dan yang ada di dalamnya. Karena dari hutan bakau kita bias mendapat manfaat yang luar biasa untuk memenuhi kebutuhan kita sehari-hari seperti bahan bangunan, atap, kayu bakar, kayu sebagai bahan perahu dan lain sebagainya. Maka dari itu semua ekosistem harus selalu dijaga, Karena sangat menunjang kehidupan manusia.

Hernia

MENURUT Schwartz, hernia adalah penonjolan viskus melalui lubang di dinding kavitas (rongga) tempat visera (organ dalam) tersebut berada. Jenis dan terminologi hernia bermacam-macam, bergantung pada proses terjadinya hernia, letaknya dan keadaan ( sifat ) benjolannya.
Berdasarkan terjadinya, hernia terdiri dari:
1.     Hernia konginetal ( bawaan sejak lahir ), misalnya Hernia umbilicalis, yakni hernia pada pusar yang menonjol ketika bayi menangis, mengejan, batuk dan aktifitas lain yang menyebabkan tekanan rongga perut (abdomen) menigkat.
2.     Hernia didapat ( aquired ), yakni hernia yang timbul karena berbagai faktor pemicu.
Menurut sifatnya, hernia terbagi terbagi atas:
1.     Hernia reponibilis, yakni hernia yang masih dapat keluar masuk. Isi hernia keluar jika berdiri atau mengejan dan masuk lagi jika berbaring atau didorong masuk, tidak ada keluhan nyeri atau gejala obstruksi usus.
2.     Hernia irreponibililis. Dinamakan Hernia irreponibilis apabila isi kantung hernia tidak dapat dikembalikan. Hal ini biasanya disebabkan oleh perlekatan isi kantung pada perineum kantong hernia.
3.     Hernia akreta, yakni Hernia tanpa adanya keluhan rasa nyeri ataupun tanda sumbatan usus.
4.     Berikut di bawah ini adalah beberapa contoh jenis-jenis Hernia berdasarkan pada letaknya.
6.     Terletak di pelipatan paha. Paling banyak terjadi (sekitar 75%) pada berbagai hernia yang melibatkan rongga perut (abdomen). Sebagian besar dialami oleh pria ketimbang wanita.
7.     Terjadi karena konginetal akibat adanya kelainan pada saluran inguinal. Dapat pula terjadi karena didapat (aquired) akibat (a) lemahnya jaringan penyangga saluran inguinal dan (b) peningkatan tekanan rongga perut yang berkepanjangan. Hernia inguinalis bisa timbul di bagian samping pelipatan paha (hernia inguinalis lateralis), di bagian tengah (hernia inguinalis medialis). adapun hernia inguinalis yang menonjol di kantong buah zakar disebut dengan hernia scrotalis.
8.     Hernia Femoralis
9.     Berupa benjolan  di lipat paha melalui anulus femoralis. Selanjutnya isi hernia masuk ke dalam kanalis femoralis yang berbentuk corong sejajar dengan pembuluh darah balik paha (vena femoralis) sepanjang sekitar 2 cm dan keluar pada fosa ovalis di lipat paha.
11. Merupakan kelainan kongenital. Henia Umbilicalis adalah penonjolan yang mengandung isi rongga perut yang masuk melalui cincin umbilikus (pusar) akibat peninggian tekanan intra abdomen. Pusar nampak menojol saat bayi menangis, batuk, tertawa, mengejan. Hernia ini biasanya akan regresi spontan dalam 6 bulan sampai 1 tahun, bila cincin hernia < 2 cm. Bila ukurannya lebih dari 2 cm, perlu tindakan operasi.
12.   Hernia Hiatal
           Hernia Hiatal adalah penonjolan dari suatu bagian lambung melalui diafragma (sekat rongga dada), dari posisinya yang normal di dalam perut. Diafragma adalah lembaran otot yang digunakan untuk bernafas, yang merupakan pembatas antara rongga dada dan rongga perut. Hernia hiatal sering terjadi, terutama pada usia diatas 50 tahun. Akibat dari kelainan ini bisa terjadi regurgitasi asam lambung.
14.                        Pada anak-anak, hernia hiatal biasanya merupakan suatu cacat bawaan. Hernia hiatal pada bayi biasanya disertai dengan refluks gastroesofageal (muntah, tersedak).
15.      HNP ( Hernia Nukleus Pulposus )
    Hernia nukleus pulposus, yaitu saraf tulang belakang “terjepit” di antara kedua ruas tulang belakang sehingga menyebabkan selain nyeri pinggang yang luar biasa. Tak jarang disertai rasa kesemutan yang menjalar ke tungkai sampai ke kaki. Seringkali penderita mengeluh nyeri hebat di pinggang hingga sulit duduk dan berdiri. HNP dapat terjadi karena gerakan mendadak dan bisa pula karena aktifitas yang berkepanjangan dengan posisi tubuh yang tidak benar. Faktor resiko lain sebagai pemicu timbulnya HNP diantaranya: obesitas (berat badan yang berlebihan), poisisi postur tubuh yang tidak benar dan gaya hidup yang nyantai pol (malas bergerak)…  HNP terbanyak (sekitar90%) terjadi di tulang belakang daerah Lumbal 4-5 dan Lumbo-sacral (L5-S1: perbatasan antara tulang Lumbal bagian bawah dan tulang ekor bagian atas).
17.   Jenis-jenis Hernia yang lain, diantaranya: Hernia Vaginalis, Hernia Diafragmatika, Hernia Epigastrika.
18.                        Etiologi / Penyebab Hernia
              Hernia dapat terjadi karena ada sebagian dinding rongga lemah. Lemahnya dinding             ini mungkin merupakan cacat bawaan atau keadaan yang didapat sesudah lahir, contoh hernia bawaan adalah hermia omphalokel yang terjadi karena sewaktu bayi lahir tali pusatnya tidak segera berobliterasi (menutup) dan masih terbuka. Demikian pula hernia diafragmatika. Hernia dapat diawasi pada anggota keluarga misalnya bila ayah menderita hernia bawaan, sering terjadi pula pada anaknya.  Pada manusia umur lanjut jaringan penyangga makin melemah, manusia umur lanjut lebih cenderung menderita hernia inguinal direkta. Pekerjaan angkat berat yang dilakukan dalam jangka lama juga dapat melemahkan dinding perut (Oswari. 2000 : 217).
Tanda dan Gejala Hernia
Umumnya penderita mengeluhkan turun berok, burut atau kelingsir atau menyatakan adanya benjolan di selakanganya/kemaluan, benjolan itu bisa mengecil atau menghilang, dan bila menangis mengejan waktu defekasi/miksi, mengangkat benda berat akan timbul kembali. Dapat pula ditemukan rasa nyeri pada benjolan atau gejala muntah dan mual bila telah ada komplikasi.
Manifestasi Klinis dan Pemeriksaan Penunjang
1. Manifestasi klinis
a. Tampak benjolan di lipat paha.
b. Bila isinya terjepit akan menimbulkan perasaan sakit di tempat itu disertai perasaan mual.
c. Bila terjadi hernia inguinalis stragulata perasaan sakit akan bertambah hebat serta kulit di atasnya menjadi merah dan panas.
d. Hernia femoralis kecil mungkin berisi dinding kandung kencing sehingga menimbulkan gejala sakit kencing (disuria) disertai hematuria (kencing darah) disamping benjolan di bawah sela paha.
e. Hernia diafragmatika menimbulkan perasaan sakit di daerah perut disertai sasak nafas.
f. Bila pasien mengejan atas batuk maka benjolan hernia akan bertambah besar.
(Oswari, 2000 : 218)
  
HERNIA INGUINALIS
A        Pengertian
Hernia adalah suatu penonjolan isi suatu rongga melalui pembukaan yang abnormal atau kelemahannya suatu area dari suatu dinding pada rongga dimana ia terisi secara normal (Lewis,SM, 2003).
Hernia inguinalis adalah hernia yang melalui anulus inguinalis internus/lateralis menelusuri kanalis inguinalis dan keluar rongga abdomen melalui anulus inguinalis externa/medialis (Mansjoer A,dkk 2000).
Hernia inguinalis adalah prolaps sebagian usus ke dalam anulus inginalis di atas kantong skrotum, disebabkan oleh kelemahan atau kegagalan menutup yang bersifat kongenital. ( Cecily L. Betz, 2004).
Hernia Inguinalis adalah  suatu penonjolan kandungan ruangan tubuh melalui dinding yang dalam keadaan normal tertutup (Ignatavicus,dkk 2004).

B        Anatomi Fisiologi
Otot-otot dinding perut dibagi empat yakni musculus rectus abdominis, musculus, obliqus abdominis internus, musculus transversus abdominis. Kanalis inguinalis timbul akibat descensus testiculorum, dimana testis tidak menembus dinding perut melainkan mendorong dinding ventral perut ke depan. Saluran ini berjalan dari kranio-lateral ke medio-kaudal, sejajar ligamentum inguinalis, panjangnya : + 4 cm. (Brunner & Suddarth, 2000)
Kanalis inguinalis dibatasi di kraniolateral oleh anulus inguinalis internus yag merupakan bagian terbuka dari fasia transversalis dan aponeurosis muskulus transversus abdominis di medial bawah, di atas tuberkulum pubikum. Kanal ini dibatasi oleh anulus eksternus. Atap ialah aponeurosis muskulus ablikus eksternus dan didasarnya terdapat ligamentum inguinal. Kanal berisi tali sperma serta sensitibilitas kulit regio inguinalis, skrotum dan sebagian kecil kulit, tungkai atas bagian proksimedial (Martini, H 2001).
Dalam keadaan relaksasi otot dinding perut, bagian yang membatasi anulus internus turut kendur. Pada keadaan itu tekanan intra abdomen tidak tinggi dan kanalis inguinalis berjalan lebih vertikal. Sebaiknya bila otot dinding perut berkontraksi kanalis inguinalis berjalan lebih transversal dan anulus inguinalis tertutup sehingga dapat mencegah masuknya usus ke dalam kanalis inguinalis. Pada orang yang sehat ada tiga mekanisme yang dapat mencegah terjadinya hernia inguinalis yaitu kanalis inguinalis yang berjalan miring, adanya struktur muskulus oblikus internus abdominis yang menutup anulus inguinalis internus ketika berkontraksi dan adanya fasia transversal yang kuat yang menutupi triganum hasselbaeh yang umumnya hampir tidak berotot sehingga adanya gangguan pada mekanisme ini dapat menyebabkan terjadinya hernia inguinalis (Martini, H 2001)
C        Klasifikasi
Hernia inguinalisterdiri dari 2 macam yaitu :
1.       Hernia inguinalis indirect atau disebut juga hernia inguinalis lateralis yaitu hernia yang terjadi melalui cincin inguinal dan mengikuti saluran spermatik melalui kanalis inguinalis (Lewis,SM, 2003).
2.       Hernia inguinalis direct yang disebut juga hernia inguinalis medialis yaitu hernia yang menonjol melalui dinding inguinal posterior di area yang mengalami kelemahan otot melalui trigonum hesselbach bukan melalui kanalis, biasanya terjadi pada lanjut usia (Ignatavicus,dkk 2004).

D        Etiologi
Menurut Black,J dkk (2002).Medical Surgical Nursing, edisi 4. Pensylvania: W.B Saunders, penyebab hernia inguinalis adalah :
1.     Kelemahan otot dinding abdomen.
1.       Kelemahan jaringan
2.       Adanya daerah yang luas diligamen inguinal
3.       Trauma
1.     Peningkatan tekanan intra abdominal.
1.       Obesitas
2.       Mengangkat benda berat
3.       Mengejan  Konstipasi
4.       Kehamilan
5.       Batuk kronik
6.       Hipertropi prostate
1.     Faktor resiko: kelainan congenital

E         Patofisiologi
Hernia berkembang ketika intra abdominal mengalami pertumbuhan tekanan seperti tekanan pada saat mengangkat sesuatu yang berat, pada saat buang air besar atau batuk yang kuat atau bersin dan perpindahan bagian usus kedaerah otot abdominal, tekanan yang berlebihan pada daerah abdominal itu tentu saja akan menyebabkan suatu kelemahan mungkin disebabkan dinding abdominal yang tipis atau tidak cukup kuatnya pada daerah tersebut dimana kondisi itu ada sejak atau terjadi dari proses perkembangan yang cukup lama, pembedahan abdominal dan kegemukan. Pertama-tama terjadi kerusakan yang sangat kecil pada dinding abdominal, kemudian terjadi hernia. Karena organ-organ selalu selalu saja melakukan pekerjaan yang berat dan berlangsung dalam waktu yang cukup lama, sehingga terjadilah penonjolan dan mengakibatkan kerusakan yang sangat parah.sehingga akhirnya menyebabkan kantung yang terdapat dalam perut menjadi atau mengalami kelemahan jika suplai darah terganggu maka berbahaya dan dapat menyebabkan ganggren (Oswari, E. 2000).
Hernia inguinalis dapat terjadi karena kongenital atau karena sebab yang didapat. Insiden hernia meningkat dengan bertambahnya umur karena meningkatnya penyakit yang meninggikan tekanan intra abdomen dan jaringan penunjang berkurang kekuatannya. Dalam keadaan relaksasi otot dinding perut, bagian yang membatasi anulus internus turut kendur. Pada keadaan ini tekanan intra abdomen tidak tinggi dan kanalis inguinalis berjalan lebih vertikal. Bila otot dinding perut berkontraksi kanalis inguinalis berjalan lebih transversal dan anulus inguinalis tertutup sehingga dapat mencegah masuknya usus ke dalam kanalis inguinalis. Pada orang dewasa kanalis tersebut sudah tertutup, tetapi karena kelemahan daerah tersebut maka akan sering menimbulkan hernia yang disebabkan keadaan peningkatan tekanan intra abdomen (Nettina, 2001).

 F         Manifestasi Klinik
1.       Penonjolan di daerah inguinal
2.       Nyeri pada benjolan/bila terjadi strangulasi.
3.       Obstruksi usus yang ditandai dengan muntah, nyeri abdomen seperti kram dan distensi abdomen.
4.       Terdengar bising usus pada benjolan
5.       Kembung
6.       Perubahan pola eliminasi BAB
7.       Gelisah
8.       Dehidrasi
9.       Hernia biasanya terjadi/tampak di atas area yang terkena pada saat pasien berdiri atau mendorong.

G       Pemeriksaan Penunjang
1.       Sinar X abdomen menunjukkan abnormalnya kadar gas dalam usus/obstruksi usus.
2.       Hitung darah lengkap dan serum elektrolit dapat menunjukkan hemokonsentrasi (peningkatan hemotokrit), peningkatan sel darah putih (Leukosit : >10.000– 18.000/mm3) dan ketidak seimbangan elektrolit.

H       Komplikasi
1.       Terjadi perlekatan antara isi hernia dengan kantong hernia, sehingga isi hernia tidak dapat dimasukkan kembali (hernia inguinalis lateralis ireponibilis). Pada keadaan ini belum ada gangguan penyaluran isi usus.
2.       Terjadi penekanan pada cincin hernia, akibatnya makin banyak usus yang masuk. Cincin hernia menjadi relatif sempit dan dapat menimbulkan gangguan penyaluran isi usus. Keadaan ini disebut hernia inguinalis lateralis incarcerata.
3.       Bila incarcerata dibiarkan, maka timbul edema sehingga terjadi penekanan pembuluh darah dan terjadi nekrosis. Keadaan ini disebut hernia inguinalis lateralis strangulata.
4.       Timbul edema bila terjadi obstruksi usus yang kemudian menekan pembuluh darah dan kemudian timbul nekrosis.
5.       Bila terjadi penyumbatan dan perdarahan akan timbul perut kembung, muntah dan obstipasi.
6.       Kerusakan pada pasokan darah, testis atau saraf jika pasien laki-laki,
7.       Pendarahan yang berlebihan/infeksi luka bedah,
8.       Komplikasi lama merupakan atropi testis karena lesi.
9.       Bila isi perut terjepit dapat terjadi: shock, demam, asidosis metabolik, abses.

I          Manajemen bedah
1.     Perawatan pre operasi
Persiapan fisik dan mental pasien dan pasien puasa dan dilavamen pada malam sebelum hari pembedahan.
2.       Perawatan post operasi
a.       Hindari batuk, untuk peningkatan ekspansi paru, perawat mengajarkan nafas dalam.
b.      Support scrotal dengan menggunakan kantong es untuk mencegah pembengkakan dan nyeri.
c.       Ambulasi dini jika tidak ada kontraindikasi untuk meningkatkan kenyamanan dan menurunkan resiko komplikasi post operasi.
d.      Gunakan tehnik untuk merangsang pengosongan kandung kemih.
e.      Monitoring intake dan output.
f.        Palpasi abdomen dengan hati-hati.
g.       Intake cairan > 2500 ml/hari (jika tidak ada kontraindikasi) untuk mencegah dehidrasi dan mempertahankan fungsi perkemihan.
h.      Bila pasien belum mampu BAK, dapat dipasang kateter karena kandung kemih yang distensi dapat menekan insisi dan menyebabkan tidak nyaman.
i.         Pemakaian celana suppensoar.
3.       Discharge Planning :
a.       Hindari mengejan, mendorong atau mengangkat benda berat.
b.      Jaga balutan luka operasi tetap kering dan bersih, mengganti balut steril setiap hari dan kalau perlu.
c.       Hindari faktor pendukung seperti konstipasi dengan mengkonsumsi diet tinggi serat dan masukan cairan adekuat.

J          Penatalaksanaan
1.       Konservatif
a.       Istirahat di tempat tidur dan menaikkan bagian kaki, hernia ditekan secara perlahan menuju abdomen (reposisi), selanjutnya gunakan alat penyokong.
b.      Jika suatu operasi daya putih isi hernia diragukan, diberikan kompres hangat dan setelah 5 menit di evaluasi kembali.
c.       Celana penyangga
d.      Istirahat baring
e.      Pengobatan dengan pemberian obat penawar nyeri, misalnya Asetaminofen, antibiotic untuk membasmi infeksi, dan obat pelunak tinja untuk mencegah sembelit.
f.        Diet cairan sampai saluran gastrointestinal berfungsi lagi, kemudian makan dengan gizi seimbang dan tinggi protein untuk mempercepat sembelit dan mengedan selama BAB, hindari kopi kopi, teh, coklat, cola, minuman beralkohol yang dapat memperburuk gejala-gejala.
2.       Pembedahan (Operatif) :
a.       Herniaplasty : memperkecil anulus inguinalis internus dan memperkuat dinding belakang.
b.      Herniatomy : pembebasan kantong hernia sampai ke lehernya, kantong dibuka dan isi hernia dibebas kalau ada perlekatan, kemudian direposisi, kantong hernia dijahit ikat setinggi lalu dipotong.
c.       Herniorraphy : mengembalikan isi kantong hernia ke dalam abdomen dan menutup celah yang terbuka dengan menjahit pertemuan transversus internus dan muskulus ablikus internus abdominus ke ligamen inguinal.


dari berbagai sumber